Thursday, February 24, 2011

MENCARI SUMAYYAH


Kenalkah engkau kepada Sumayyah Srikandi sejati?
Seorang hamba yang sangat berani,
Padang pasir dan fatamorgana menjadi saksi,
Keteguhan iman keluarga ini,
Dijemur di bawah terik mentari.

Turut diseksa anak dan suami,
Oleh musyrikin yang dendam dan benci,
Yakni Al-Mughirah tuannya sendiri,
Abu Jahal yang melopori,
Kerana Sumayyah mengaku Rabbinya Ilahi,
Muhammad sebagai rasul dan nabi.

Rasulullah pemberi motivasi,
Kepada keluarga yang suci ini,
Tidak berganjak iman di hati,
Walau seksaan semakin pedih.

Pabila anak dan suami meninggalkan duniawi,
Akibat siksa yang berat sekali,
Sumayyah diseksa sekali lagi,
Oleh Abu Hudzaifah dan Abu Jahal yang dilaknati.

Tetapi,
Walau dipaksa meninggalkan agama yang murni,
Makin teguh imannya di sanubari,
Penyeksa tidak berbuat apa lagi,
Api kemarahan memenuhi diri,
Sumayyah ditombak tertusuk tepat di ulu hati,
Akhirnya Syahid kerana
keteguhan imannya kepada Ilahi.

Sumayyah,
Walaupun dirimu tiada lagi,
Namun namamu menjadi sebutan di sana sini,
Srikandi dan Syahidah Islam pertama sekali,
Menjadi sejarah Tamadun Islam yang abadi.

Aku mencari dan terus mencari,
Adakah lagi wanita sepertimu ini?
Patah tumbuh, hilang berganti
Tetapi sukarnya dirimu ku cari ganti,
sukarnya dirimu dicontohi,
Oleh wanita Islam di era moden globalisasi.

Monday, February 21, 2011

Andai...


مق دان ايه..سأندايڽ انقمو اين ڤرڬي دولو..تابوركن بوڠا-بوڠا چينتا اونتوق ديري اين.امڤونكن سڬالا دوسا انقمو.حلالكن ماكن مينوم دان معافكن انقمو اين كران تيدق سمڤت ممبالس جاس مو..سايڠ سلاماڽ...

Thursday, February 17, 2011

RASULULLAH TAULADAN SEPANJANG ZAMAN.




Tanggal 12 Rabi’ul Awwal yang cerah,
Terpancarnya cahaya hidayah..terpancarnya jelas dimuka bumi dunia..
Anak yatim lahir kedunia,diangkat darjat menjadi pesuruhNya,
Anak kelahiran bonda Aminah dan ayahanda Abdullah,
Muhammad diberi nama,tauladan utama.

Ya Muhammad..
Engkau bukan sebarang insan, engkau adalah calon pilihan,
Engkau adalah pejuang Allah, pejuang bukan sahaja di medan peperangan,
Malah pejuang Allah di dalam kejahilan kehidupan insan,
Pengorbananmu umpama mutiara ditengah lautan

Ya Nabi Allah..
Jasamu dalam manyebarkan syiar islam,deras bak hujan digurun sahara,
Walau dicaci, walau difitnah, walau diancam dan dihina,
Engkau sentiasa qanaah pada setiap ujian yang menimpa,
Engkau membawa rahmat,ukhwah dan islamiah di alam semesta.

Ya Rasulullah…
Engkau susuri ombak dengan senyuman,
Engkau hadapi gelombang dengan ketenangan,
Tidak pernah mengeluh,tidak pernah mengalah,
Kerana mengembangkan agama Allah itu satu kewajipan.


Ya kekasih Allah…
Diberikan engkau gerhana,dibalasi engkau cahaya purnama,
Engkau tabah hadapi dugaan,engkau redha dengan ketentuan,
Engkau penunjuk jalan dikala bumi dilanda gerhana,
Engkau adalah penawar dikala virus-virus merebak entah kemana,
Agungnya suara kedamaian…musnahlah segala persengketaan.

Ya Al-Amin…
Siddiq mu mengubat kekhilafan,yang timbul dari zaman ke zaman,
Amanah mu mangukuh rasa,agar terus tsabat dalam jalan kebenaran,
Tabligh mu menguat jiwa,jiwa da’i dalam rantaian perjuangan,
Fathonah mu menguji diri,supaya istiqamah mencari ertinya pengetahuan.

Ibadahmu…mencerminkan kehambaanmu,
Akhlakmu…mencerminkan kebersihan hatimu,
Pemurahmu…mencerminkan dunia tidak ada di dalam hatimu,
Sabarmu…mencerminkan ketahanan jiwamu,
Kasih-sayangmu…mencerminkan ketulusan hati nuranimu.

wahai penghulu anbiya..
Engkau patri kasihmu pada jendela hati,
Walau disaat kematianmu hampir di kaki bumi,
Engkau masih lagi mengingati kami umatmu,
yang tidak pernah engkau kenali,Ummati…ummati…ummati…



Ya Rasulullah..ya kekasih Allah…
Walau jasadmu tiada dibumi,
Walau berpisah diantara langit,
Walau berpisah diantara bumi,
Walau sirah diufuk kanan dan kiri,
Sehingga kini dirimu masih diingati.

Ayuh muslimin,ayuh muslimat,
Ayuh sama-sama kita mengimarahkan warisan nabi kita,
Ayuh praktikkan sunnah yang ditinggalkan,
Ayuh praktikkan kalamnya, Al-Quran dijadikan panduan
Keperibadiannya dijadikan tauladan.

Ayuh muslimim,ayuh muslimat,
Ayuh basahi bibir dengan selawat alunan,
Ayuh kita berselawat keatas nabi junjugan,nabi Muhammad S.A.W,
Biar bergema arasy biar bergema alam,
Moga menambah cinta,mengubat rindu pada kekasih-Nya….

Allahumma salli 'ala saiyyidina Muhammad wa 'ala ali Muhammad

Friday, January 7, 2011

case study:Islamic Financial Market


SECULARISM PRINCIPAL
Secularism is defined a system of doctrines and practices that rejects any form of religious faith and worship the belief that religion and ecclesiastical affairs should not enter into the function of the state especially into public education. There is no doubt that secularism contradicts Islam in every aspect. They are two different paths that never meet; choosing one means rejecting the other. Hence, whoever chooses Islam has to reject secularism.

(1) Secularism makes lawful what Allah has made unlawful.

The Rule of Allah (Shari`ah) is compulsory and has basic laws and regulations that cannot be changed. Some of these laws are concerned with the acts of worship, the relations between men and women.Secularism makes adultery lawful if the male and the female are consenting adults.

As for Riba (interest on money), it is the basis of all financial transactions in secular economies. On the contrary, Allah says "O you who believe, fear Allah and leave what comes from Riba if you are believers. If you do not do so, then wait for a war from Allah and His Messenger."(S.2 A.278)

As for alcohol, all secular systems allow the consumption of alcohol and make selling it a lawful business.

(2) Secularism is clear unbelief (Kufr).
Secularism is based on separating religion from all the affairs of this life and hence, it rules by law and regulations other than Allah's laws. Secularism rejects Allah's rules with no exception and prefers regulations other than Allah's and His Messenger's. In fact, many secularists claim that Allah's laws might have been suitable for the time they were revealed but are now outdated. As a result, most of the laws governing the daily affairs of life in the countries ruled by secular systems contradict Islam. Allah says "Do they seek a judgment of Ignorance? But, who, for a people whose faith is assured, can give better judgment than Allah?" (S.5 A.50)

Ibn Katheer said in the Tafsir of this verse that Allah is denouncing those who reject His ruling and accept other rulings that are not based on the Shari`ah of Allah. Whoever does so is indeed a non-believer. For sure, belief in Allah can never go with the acceptance of other than His rulings in one's heart. Allah says "If any do fail to judge by what Allah has revealed, they are non-believers." (S.5 A.44)

From the above, the status of secularism and its relation to Islam are clear. But the ignorance about the Islamic truth is still dominate the Muslim's mind. Most secular systems repeat slogans like "no religion in politics and no politics in religion" or "religion is for Allah, and the state is for the people." Such sayings portray their view of Islam as a religion to be practiced in the mosque only, and that it should not be allowed to rule life outside the mosque. Furthermore, they try to deceive people with democratic slogans like "personal freedom" and "people governing people." That means that people come first and no place is made for the ruling of Allah.

This is why secularism is clear Kufr, this is why secular systems have no legality and authority and should be rejected by Muslims.

Friday, December 31, 2010

Di Persinggahan



Sekian lama hidup di kegelapan,

Teraba-raba tanpa tujuan,

Akal dan budi seakan tak berfungsi,

Ke manakah diri??



Apa diturut kehendak yang meronta,

Menyeksa badan membakar jiwa,

Syaitan dan nafsu meracun dalam diri,



Renungkanlah ini,



Kita sekadar di persinggahan,

Pasti kembali pada yang menciptakan,

Ombak dan badai lumrah kehidupan insan,

Insaflah semua darinya jua

Jangan biarkan diri terkorban dengan dunia…….



Pada ilahi bantuannya menanti,

Iman dan takwa yang sejati,

Itulah bekalan diri…..



Doa’ senjata mereka yang beriman,

Tuhan pencipta maha penyayang,

Mohon petunjuk mohonkanlah bantuan

Hanya pada tuhan



Lirik lagu kumpulan zahran

Wednesday, December 29, 2010

nasyid yg selalu menjadi penemanku setiap hari.

Wahai... Pemilik nyawaku
Betapa lemah diriku ini
Berat ujian dariMu
Kupasrahkan semua padaMu

Tuhan... Baru ku sadar
Indah nikmat sehat itu
Tak pandai aku bersyukur
Kini kuharapkan cintaMu

Reff. :
Kata-kata cinta terucap indah
Mengalun berzikir di kidung doaku
Sakit yang kurasa biar jadi penawar dosaku
Butir-butir cinta air mataku
Teringat semua yang Kau beri untukku
Ampuni khilaf dan salah selama ini
Ya ilahi....
Muhasabah cintaku...

Tuhan... Kuatkan aku
Lindungiku dari putus asa
Jika ku harus mati
Pertemukan aku denganMu

Menoleh Pada Dosa Yang Tertinggal.

Menoleh pada dosa yang tertinggal.

Mencari diri.

Mengenal Tuhan dengan keampunanNya.

Lalu dosa-dosa makin melebur.



Jauh saya berjalan...

Sehingga suatu ketika, saya terpaksa berhenti...

Bukan kerana lelah...

Tapi ada sesuatu lewat fikiran saya...

Apa benar ini jalan terbaik buat saya?

Adakah ini yang sebenarnya Allah itu mahu untuk diri saya?



Suatu ketika...

Dalam perhentian itu...

Saya menoleh ke belakang...

...melihat kesan derap-derap kaki yang saya tinggalkan...

...barangkali 'mereka-mereka' berbisik..."tolong, bawa kami bersama"...

...namun, mustahil itu bakal terjadi...



Di perhentian itu jualah...

Saya menoleh lagi...bukan hanya pada derap langkah yang saya tinggalkan...

Bahkan lebih luas...

...menceroboh masuk kembali ke dalam dosa-dosa yang terpenjara...

...yang saya sendiri tidak pasti..."apa sudah Allah ampun dosa-dosa itu?"

...tanpa meminta biar dikendong bersama dalam langkah saya yang semakin ke depan, pastinya dosa-dosa ini tetap terus mengekori saya...

Apa saya mahu biar? Kerana saya tidak bermain-main dengan keampunanNya...lalu bersegera saya mampir...

Biar dosa-dosa itu melebur dalam ratib hamba yang mendamba MaghfirahNya Yang Maha Luas...



Dan kini...atau mungkin untuk suatu waktu lagi...

Tatkala dosa-dosa itu benar-benar melebur...

Usah saya gusar....ke mana saya pada penghujungnya..